Photobucket


VS

Photobucket

Setelah dipikir-pikir ternyata uang seribu dan seratus ribu itu punya asal-usul yang sama lho, tetapi koq mereka mendapatkan nasib yang berbeda ya? Padahal keduanya sama-sama dicetak di PERURI dengan bahan dan alat-alat yang canggih & modern. (Buat yang ga tau PERURI bisa liat disini nih www.peruri.co.id)

Nah, pertama kali keluar dari PERURI mereka sama-sama mengkilap, bersih, harum dan menarik deh pokonya.
Namun, setelah kurang lebih 5 bulan mereka keluar dari PERURI tiba-tiba uang seribu dan seratus ribu bertemu lagi di dalam dompet seseorang dengan kondisi yang sudah sangat berbeda.
Lalu mereka bercakap-cakap lah,

Uang Seratus Ribu : "Yaa ampuunnnn... kamu kenapa uang seribu? baru 5 bulan kita keluar dari PERURI tapi kondisimu sangat buruk sekali? Udah kumal, lecet, lecek, dekil dan bauu lagi... padahal sewaktu kita keluar dari PERURI kita sama-sama keren kan?"

Ditataplah uang seratus ribu oleh uang seribu dengan penuh nelangsa, lalu uang seribu pun menceritakan perjalanannya selama 5 bulan ini.

Uang Seribu : "Yaa beginilah kawan, sejak keluar dari PERURI aku hanya bertahan 3 hari di dalam dompet yang bagus dan wangi. Setelah itu aku berpindah ke dompet tukang sayur yang kumal, lalu beberapa hari kemudian aku pindah lagi ke kantong plastik tukang daging yang basah dan penuh kotoran. Tidak lama dari situ aku berpindah lagi ke tangan seorang pengamen dan dari pengamen aku berpindah lagi ke laci tukang warteg. Kira-kira begitulah perjalananku selama ini, aku lusuh gara-gara sering dilipat-lipat, digulung-gulung dan diremas-remas oleh orang."

Dengan prihatinnya uang seratus ribu mendengarkan cerita uang seribu. Kemudian uang seratus ribu pun menceritakan kisahnya,

Uang Seratus Ribu : "Sejak keluar dari PERURI aku selalu disimpan di dompet yang bersih dan harum, tidak lama kemudian aku berpindah ke dompet wanita yang sangat cantik sekali. Lalu dari situ aku berpindah ke hotel bintang 5. Setelah itu berpindah ke restoran mewah, showroom mobil dan di tas-tas milik selebriti sehingga diriku masih tetap terlihat keren dan rapi. Pokonya aku selalu berada di tempat yang bagus deh. Aku tidak pernah ke tempat yang kamu ceritakan tadi. Dan yang pasti aku jarang sekali lho melihat teman-temanmu."

Uang seribu pun terdiam sejenak mendengarkan cerita uang seratus ribu. Dia pun bernafas lega dan mengatakan,

Uang Seribu : "Ya, nasib kamu memang jauh lebih baik dari nasibku. Kamu selalu ada di tempat yang nyaman. Tetapi ada satu hal yang membuat aku senang dan bangga daripada kamu!"

"Apa itu?!", uang seratus ribu penasaran.

Uang seribu berkata,

"Aku sering melihat teman-temanku didalam kotak-kotak amal di masjid atau di tempat ibadah lainnya. Bahkan tidak hanya di tempat ibadah saja, tetapi di dalam kotak amal untuk anak yatim pun aku sering menjumpai teman-temanku. Yang kamu harus tau hampir setiap minggu aku mampir ke tempat-tempat itu. Dan jarang banget tuh aku melihat kamu ataupun teman-temanmu ada disana....."

Rp. 1.000 Vs Rp. 100.000

Posted on

Rabu, 13 Mei 2009

Category

1 Comment
Fitri Sekarayu mengatakan...

ceritanya aku suka (y)